Blogger templates

ALBUM FOTO

ALBUM FOTO

Rabu, 29 Januari 2014

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (TUGAS)


 NAMA KELOMPOK :

1. ADITYA DANARTA             (02)
2. EKA FERDIANTI L.              (10)  
3. FARIDATUZ ZAKIYAH        (12)
4. PUTERI ARDHYA P.            (24)
5. WINDA TETY TANASSYA  (34)


KARAKTERISTIK TEKS 1 “POLITISI BLUSUKAN BANJIR” DAN TEKS 2 “PUTUNG ROKOK”

1        1. Teks 1 : a. Terkait dengan kegiatan sosial-politik.
                     b. Teks dalam bentuk monolog.
                     c. Terdapat kalimat seru.
                     d. Bersifat menyindir dan menghibur.
                     e. Terdapat konjungsi.
     2. Teks 2 : a. Terkait dengan persoalan ketertiban membuang sampah.
                      b. Teks tersebut menyisipkan beberapa dialog.
                      c. Tidak terdapat kalimat seru.
                      d. Bersifat menyindir dan menghibur.
                      e. Terdapat konjungsi.
  
 TUGAS 1 (HALAMAN 122-123 NOMOR 2-7)

2. Darman dan para politisi lain memanfaatkan banjir agar mereka lebih terkenal dengan cara blusukan dan memberi sumbangan pada korban banjir. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) dan SBY (Presiden Republik Indonesia).
3. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. 
4. -  Darman pingsan karena melihat doa yang tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman sadar bahwa itu adalah doa yang ditulis seseorang untuk dirinya dan politisi yang tidak ikhlas.
- Tidak, itu merupakan peristiwa pingsan yang dialami Darman untuk pertama kalinya. 
5. Layanan publik dalam teks tersebut menggambarkan bahwa politisi-politisi di Indonesia memberikan layanan publik bukan karena mereka ikhlas dalam memberikan bantuan, tetapi agar mereka lebih terkenal dengan memberi segala macam bantuan. 
6. Bakti sosial yang seharusnya diberikan ialah seperti tempat pengungsian yang layak, sumbangan berupa makanan yang tidak mencantumkan nama produk, hiburan bagi pengungsi agar mereka tidak terlalu sedih akibat peristiwa yang telah menimpa mereka, serta memberikan kata-kata motivasi bagi mereka.  
7. 8) Darman pingsan setelah melihat ada tulisan: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas” yang menempel di dinding.
   3) Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir.
   5) Akan tetapi, Darman sial. Ia terpelosok ke selokan dan terseret oleh banjir.
   2) Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.
   1) Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir.
   6) Darman ditolong oleh regu penyelamat.
   4) Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.
   7) Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.

TUGAS 2 (HALAMAN 125 NOMOR 2-7)

2. Iya, dari teks tersebut dapat dibuktikan saat Azam menipu petugas dengan mengucapkan, “Oh…, maaf terjatuh”. 
3. -  Iya, ia mengatakan bahwa putung rokok itu terjatuh. Padahal ia sengaja menjatuhkan putung rokok itu.
- Tahu. Saat itu petugas mengatakan, “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?” 
4. Heran terhadap tindakan Azam yang mengambil putung rokok yang telah ia jatuhkan dan mengisapnya lagi. 
5. Menegurnya, menasehatinya, dan memberikan denda kepada Azam agar ia jera. 
6. Mengatakan apa yang sebenarnya terjadi tentang ketidaktahuan mengenai peraturan akan denda membuang sampah sembarangan. 
7. 4) Dengan santai Azam merokok dan membuang putung rokoknya begitu saja di sampingnya.
    6) Dengan spontan Azam mengambil putung rokoknya kembali, lalu diisap lagi sambil mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
    3) Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
    5) Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
    1) Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
    7) Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, ia pergi meninggalkan Azam.
    2) Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.

 LANGKAH-LANGKAH MERINGKAS (MENGABSTRAKSI) TEKS YANG BAIK

1. Bacalah teks uraian asli sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Membaca dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali agar dapat memahami isi bacaan secara utuh. 
2. Bacalah kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau paragraf. 
3. Dari hasil catatan, buatlah ringkasan dan susunlah kalimat-kalimat yang bertolak dari catatan dengan menggunakan bahasa sendiri. 
4. Baca kembali hasil ringkasan dan lakukan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren. 
5. Tulis kembali hasil ringkasan berdasarkan hasil perbaikan dan pastikan bahwa ringkasan lebih pendek dari bacaan atau teks asli.

 RINGKASAN (ABSTRAKSI) TEKS “ANEKDOT HUKUM PERADILAN”


ANEKDOT HUKUM PERADILAN


       Dahulu kala di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi ia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi ia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun, kayu yang dibuat untuk jembatan itu tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati jatuh ke sungai beserta semua barang yang dibawa. Karena tidak terima akan kerugiannya, keluarga si tukang pedati melaporkan kejadian itu pada hakim untuk mengadukan si pembuat jembatan dan meminta uang ganti rugi.
       Permohonan dari keluarga si tukang pedati dikabulkan oleh hakim. Hakim memanggil si pembuat jembatan untuk diadili, tetapi si pembuat jembatan protes dan tidak terima, si pembuat jembatan menyalahkan tukang kayu. Hakim memanggil tukang kayu dan tukang kayu juga tidak terima atas tuduhan tersebut. Ia menyalahkan si penjual kayu. Dipanggillah si penjual kayu, tetapi penjual kayu malah menyalahkan pembantunya karena ia yang memilih kayu dengan kualitas buruk. Hakim memanggil pembantu, malangnya si pembantu tidak secerdas orang-orang yang telah dituduh sebelumnya sehingga ia tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan pada hakim. Akhirnya, pembantu tersebut dipenjara.
       Karena badan pembantu yang besar dan tinggi, penjara yang ia tempati tidak cukup. Selain itu, pembantu tersebut tidak mempunyai uang untuk disita sehingga hakim mengutus pengawal untuk mencari pembantu yang kurus, pendek, dan punya uang.
       Datanglah pengawal dengan pembantu yang kurus, pendek, dan punya uang seperti apa yang diinginkan hakim. Karena pembantu tersebut tidak cerdik, maka ia pun tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan hakim sehingga ia dimasukkan ke dalam penjara dan uang yang dimilikinya disita. Lalu hakim bertanya pada khalayak, “Saudara-saudara, bagaimana menurut pandangan kalian? Sudah adilkah peradilan ini?” Masyarakat serempak menjawab, “Adilllll !!!!!!!”
         

8 komentar: