Blogger templates

ALBUM FOTO

ALBUM FOTO

Senin, 03 Februari 2014

Anekdot Hukum Peradilan


Anekdot Hukum Peradilan
            Pada zaman dahulu, di suatu Negara ada seorang tukangpedati yang rajin dan tekun.Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun, tetapi karena kayunya kurang kuat ia jatuh dan terperosok ke sungai.  Kuda dan dagangannya hanyut. Keluarga tukang pedati tidak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke hakim.
            Akhirnya hakim memanggil satu persatu yang bersalah .Pertama dipanggil adalah Tukang Kayu. Yang Mulia Hakim pun langsung mendakwa bahwa Tukang Kayu bersalah,  karena kayu yang dibawanya jelek dan rapuh sehingga tukang kayu harus dihukum.  Tukang Kayu merasa dirinya tidak bersalah dan melemparkan kesalahannya kepada penjual kayu.
            Hakim pun memerintahkan Pengawal untuk membawa penjual kayu kepengadilan. Penjual kayu pun bertanya kepada Yang Mulia Hakim   tentang kesalahannya sehingga ia dibawa ke pengadilan. Sang Hakim menjawab,”Kesalahanmu, karena kau tidak menjual kayu yang bagus sehingga jembatan yang dibuat tidak kukuh dan menyebabkan tukang pedati beserta kuda dan barang dagangannya jatuh ke sungai.”Penjual kayu pun melimpahkan kesalahannya kepada pembantunya .Pengawal pun menjemput pembantu penjual kayu.
            Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanya kepada Hakim perihal kesalahannya.Sang Hakim member penjelasan tentang kesalahan si Pembantu. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bias member alasan yang memuaskan Sang Hakim. Hakim   langsung memerintahkan Pengawal untuk memenjarakan dan menyita semua uang pembantu tersebut.
            Beberapa menit kemudian, Sang Hakim bertanya kepada si Pengawal,”Hai,Pengawal apakah hukuman sudah dilaksanakan?” Si Pengawal menjawab,”Belum , Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakannya.”Sang Hakim bertanya,”Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa memenjarakan dan menyita uang orang?”Si Pengawal menjawab,”Sulit, Yang Mulia.Si  Pembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita.”Sang Hakim marah besar,”Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!”Kemudian, si pun mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain.
            Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada Hakim,”Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?” Dengan entengnya Sang Hakim menjawab,”Kesalahanmu adalah pendek, kerus, dan punya uang!!!!!!!!!”
            Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, Sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut,”Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut kalian, peradilan ini sudah adil?”Masyarakat menjawab dengan serempak,”Adillllll!!!”


Nama Anggota :
1. Adinda Adelia        (01)
                        2. Aldi Candra S         (04)
                        3. Anisah R.S              (05)
                        4. Dewi S.N                (09)
Kelas X-IPA 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar