Nama : Fida Yuniar (13)
Ni'matul millah (23)
Rachmad Ardy P (25)
Tri Dina Fitria (33)
Revandha Hasan S (28)
KARAKTERISTIK
TEKS 1 “POLITISI BLUSUKAN BANJIR” DAN TEKS 2 “PUTUNG ROKOK”
-
menggunakan kata waktu lampau
-
menggunakan kata sambung (konjungsi)
-
bersifat menyindir dan humor
-
menggunakan kata kerja
TUGAS
1 (HALAMAN 122-123 NOMOR 2-7)
2. mendatangi kampung
yang diterjang banjir paling parah dan menyerahkan bingkisan, mereka sama-sama
melakukan blusukan ke kampung yang terkena bencana
3. Darman berusaha masuk
ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air, sial baginya, dia terperosok ke
selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus,
tetapi tak berdaya, dia hanyut
4. Darman pingsan karena
melihat doa yang di tulis di dinding yang berbunyi ''Ya Allah hanyutkanlah
mereka yang tak ikhlas''
tidak, darman baru
pingsan untuk pertama kalinya ketika melihat doa yang tertulis di dinding
5. kurang baik, karena
poitisi tersebut hanya menolong dengan hati yang tak ikhlas
6. mendirikan posko
bencana,mendirikan posko kesehatan, memberikan bantuan berupa sandang dan
pangan
7. - pada malam jumat,
sejumlah politisi melakukan ''blusukan'' ke daerah-daerah banjir
- mereka
membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir
- ia
menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga
- tidak
ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir
- akan
tetapi, Darman sial, Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir
- Darman
di tolong oleh regu penyelamat
- lalu ia
di bawa ke tempat yang aman
- Darman
pingsan setelah melihat tulisan '' Ya Allah hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas
" yang menempel di dinding
TUGAS
2 (HALAMAN 125 NOMOR 2-7)
2.
iya, teks tersebut menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah
3.
iya , ia mengatakan bahwa putung rokok itu terjatuh. Padahal ia sengaja
menjatuhkan putung rokok itu.
tahu, saat azam membuang putung rokok sembarangan dan di tegur oleh
petugas
4.
terbelalak keheranan melihat azam
5. di
tegur
6.
mengelabuhi petugas
7.- Azam
pergi ke Singapura untuk berlibur.
- Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.
- Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
- Dengan santai Azam merokok dan membuang putung rokoknya begitu
saja di sampingnya.
- Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan
suara keras.
- Dengan spontan Azam mengambil putung rokoknya kembali, lalu diisap
lagi sambil mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya
terjatuh.
- Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, ia
pergi meninggalkan Azam.
LANGKAH-LANGKAH MERINGKAS (MENGABSTRAKSI) TEKS YANG BAIK
-
Bacalah teks sampai tuntas agar memperoleh gambaran umum dan sudut
pandang pengarang
- Bacalah
kembali bacaan yang akan dirangkum dengan mencari pokok pikiran pada setiap
paragraf
-
setelah mentukan pokok pikiran pada setiap paragraf lalu tulislah.
-
susunlah pokok pikiran tadi menggunakan bahasamu sendiri
- Baca
kembali hasil ringkasan
RINGKASAN (ABSTRAKSI) TEKS “ANEKDOT HUKUM PERADILAN”
Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita)
ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. setiap pagi dia melewati
jembatan yang baru dibangun, namun kayu yang dibuat untuk jembatan itu
tidak kuat dan tukang pedati tersebut jatuh beseta kuda dan
dagangannya.
Si tukang pedati dan keluarganya tidak terima dan mengadukan
permohonannya kepada hakim agar Si pembuat jembatan dihukum dan mengganti rugi
Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan, Hakim memanggil
si Pembuat Jembatan lalu Pembuat Jembatan mengelak dan menyalahkan si
Tukang Kayu,setelah di panggil si Tukang Kayu juga membela diri dan menyalahkan
si Penjual Kayu.
Si Tukang Kayu pun
tidak terima dan menyalahkan kepada nya Pembantunya,kemudian hakim memanggil
Pembantu si Tukang Kayu. Pembantu tersebut tidak bisa memberi alasan yang baik
kepada hakim dan akhirnya pembantu di hukum oleh hakim. Akan tetapi pengawal
melapor kepada sang hakim bahwa dia tidak bisa melaksanakan hukuman dikarenakan badan pembantu terlalu besar daan tidak mempunyai uang.yang membuat
ia tidak dapat di masukkan penjara dan tidak dapat mengganti rugi, sehingga hakim
berfikir untuk mencari pembantu yang kurus dan punya uang. Dan akhirnya
pembantu berbadan kurus dan punya uang itu di hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar