Blogger templates

ALBUM FOTO

ALBUM FOTO

Jumat, 31 Januari 2014

Tugas bi

Nama :radix ilman
             Dea nur aini
             Rena ferinda dewi
             M ryo anharun
             Eka wahyu kartika
             
Tugas 1

 

Buku paket halaman 122-123 no.2-7

 

2.  Darman melakukan blusukan untuk menarik perhatian. Dan untuk menyindir para politisi.

Karena sekarang ini, Jokowi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sering melakukan 

blusukan untuk menarik perhatian para wartawan dan masyarakat.

3.  Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air.

4.  Mungkin saja, buktinya di posko ada tulisan “ Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak

ikhlas”. Berarti ada salah satu politisi yang tak ikhlas membantu.

5.  Kurang baik, karena tidak dengan hati menolongnya.

6.  Bakti sosial yang dilakukan dengan hati, menolong tanpa pamrih dan selalu dekat dengan

rakyat kapanpun itu. Tidak dekat dengan rakyat pada saat ia membutuhkan. Seperti pada

saat pemilu, sebelum pemilu para politisi giat melakukan bakti sosial agar masyarakat

memilihnya. Tapi setelah pemilu, para politisi sudah tidak butuh rakyat bahkan sampai

lupa, masyarakat hanya dijadikan tambang butuh saja.

 

7. 

7

Darman pingsan setelah melihat ada tulisan “ Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tidak ikhlas” yang menempel di dinding.

4

Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir.

5

Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir.

2

Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.

1

Pada malam Jum’at, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir.

5

Darman di tolong oleh regu penyelamat.

3

Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.

6

Lalu, ia dibawa ketempat yang aman.

 

 

Tugas 2

 

Buku paket halaman 124-125 no.2-7.

 

2. Iya, karena banyak orang di sekitar kita yang tidak tertib dalam membuang sampah. Bahkan ada orang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Azam.

3. iya betul, karena benar-benar Azam membuang putung rokok itu, tapi ia mengatakan tidak membuangnya kepada petugas. Tentu saja, petugas itu tahu karena ia melihat sendiri bahwa Azam benar-benar membuang putung rokok itu dan denagn reaksi nya hanya terbelalak keheranan.

4. petugas itu hanya terbelalak keheranan.

5. menegur dan member nasihat.

6. hanya diam dan meminta maaf. Dan tidak akan mengulangi kejadian itu lagi.

 

 

 

 

 

 

7.

4

Dengan santai Azam merokok dan membuang punting rokoknya begitu saja di sampingnya.

6

Dengan spontan Azam mengambil puntung rokokya kembali, lalu diisap lagi sambil mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.

3

Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.

5

Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.

1

Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.

7

Petugas terbelalak, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Lalu,ia pergi meninggalkan Azam.

2

Di Negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.

 

 

Ø  Langkah-langkah mengabastraksi

·         Membaca dan memahaminya dengan seksama secara berulang.

·         Jika sudah paham,tentukan :

a.       Abstraksi

b.      Orientasi

c.       Krisis

d.      Reaksi

e.       Koda

·         Dan tentukan kesimpulannya

 

 

 

 

 

 

 

 

Ø              Pada zaman dahulu kala, ada seorang pedati yang rajin dan tekun. Setiap harinya ia membawa barang dagangannya ke pasar. Suatu pagi, pada saat ia akan pergi ke pasar, ia melewati sebuah jembatan yang baru saja dibangun. Tetapi, kayu yang dijadikan sebagai bahan pembuat jembatan tidak kuat, sehingga jembatan itupun jatuh bersam Si Pedati dengan barang bawaannya.

Ø              Karna Si Pedati tidak mau rugi akibat kejadian tersebut, ia melaporkannya kepada Yang Mulia Hakim. Ia menceritakan apa yang telah terjadi kepadanya. Ia mengatakan bahwa yang harus disalahkan adalah Si Pembuat Jembatan. Lalu Yang Mulia Hakim menyanggupi dan memanggil Si Pembuat Jembatan datang.

Ø              Si Pembuat Jembatan bertanya kepada Yang Mulia Hakim mengapa ia dipanggil. Kemudian Yang Mulia Hakim mengatakan alasan ia dipanggil dan menuntut ganti rugi. Tapi Si pembuat Jembatan tidak terima, ia malah menimpahkan kesalahan terhadap Si Tukang Kayu, ia mengatakan bahwa Si Tukang kayu bersalah karena telah menyediakan jayu yang jelek.

Ø              Keeseokan harinya, Si tukang kayu datang, ia juga mengatakan alasan ia dipanggil. Yang Mulia Hakim mengatakan alasan ia dipanggil adalah karena telah menyediakan kayu yang jelek. Si Tukang Kayu juga tidak mau disalahkan atas hal ini, ia menimpahkan kesalahan kepada Si Penjual Kayu, karena telah menjual kayu yg jlek. Kemudian yang mulia hakim memanggil Si Penjual kayu.

Ø              Si pemjual kayu datang, ia bertanya hal yang sama seperti yang lainnya. Yang mulia hakim mengatakan alasan ia dipanggi karena telah menjual kayu yang jelek dan ia pun harus ganti rugi. Si penjual kayu itu pun juga tidak mau disalahkan, ia menimpahkan kesalahan terhadap Si pembantunya karena telah menyediakan kayu yang jelek. Yang mulia hakim pun memanngil si pembnatu.

Ø              Keesokan harinya, si pembantu datang. Ia bertanya hal yang sama dan yang yang mulia hakim juga mengatakan alasan yang sama seperti sebelumnya. Tetapi pembantu ini tidak bisa meenjawab pernyataan yang mulia hakim ia hanya diam. Kemudian yang mulia hakim memutuskan untuk memenjarakan si pembantu ini dan menyita semua uang nya. Ia menyuruh pengawal untuk melakukan hal ini.

Ø              Keesokan harinya, yang mulia hakim bertanya kepada pengawal apakha semuanya sudah beres. Tetapi pengawal tersebut mengatakan kalau ada kendala, kendala itu adalah penjara yang ia punya terlalu kecil untuk si pembantu. Si pembantu terlalu besar dan tinggi, dan juga ia tidak punya uang untuk disita.

Ø              Lalu, yang mulia mengatakan kalau cari pembantu yang memiliki badan kecilkurus dan punya banyak uang untuk disita. Akhirnya, si pengawal berhasil menemukannya, dan yang dipenjara si pembantu yang berbadan kurus,kecil dan banyak uang untuk dsita.

Ø              Kemudian yang mulia hakim bertanya kepada msyarakatnya, apakag yang dilakukannya sudah adil?. Mereka menjwaba dengan kompak “adil!”.

 

 

ü  Karakteristik teks 1

o   Terdapat kalimat seru

o   Terdapat konjungsi

o   Bersifat menyindir dan humor

o   Menggunakan kalimat pengandaian

o   Berbentuk narasi

ü  Teks 2

o   Tidak terdapat kalimat seru

o   Terdapat konjungsi

o   Bersifat menyindir dan humor

o   Menggunakan kalimat pengandaian

o   Berbentuk narasi

Rabu, 29 Januari 2014

LEMBAR AKTIVITAS SISWA (TUGAS)


 NAMA KELOMPOK :

1. ADITYA DANARTA             (02)
2. EKA FERDIANTI L.              (10)  
3. FARIDATUZ ZAKIYAH        (12)
4. PUTERI ARDHYA P.            (24)
5. WINDA TETY TANASSYA  (34)


KARAKTERISTIK TEKS 1 “POLITISI BLUSUKAN BANJIR” DAN TEKS 2 “PUTUNG ROKOK”

1        1. Teks 1 : a. Terkait dengan kegiatan sosial-politik.
                     b. Teks dalam bentuk monolog.
                     c. Terdapat kalimat seru.
                     d. Bersifat menyindir dan menghibur.
                     e. Terdapat konjungsi.
     2. Teks 2 : a. Terkait dengan persoalan ketertiban membuang sampah.
                      b. Teks tersebut menyisipkan beberapa dialog.
                      c. Tidak terdapat kalimat seru.
                      d. Bersifat menyindir dan menghibur.
                      e. Terdapat konjungsi.
  
 TUGAS 1 (HALAMAN 122-123 NOMOR 2-7)

2. Darman dan para politisi lain memanfaatkan banjir agar mereka lebih terkenal dengan cara blusukan dan memberi sumbangan pada korban banjir. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta) dan SBY (Presiden Republik Indonesia).
3. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. 
4. -  Darman pingsan karena melihat doa yang tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman sadar bahwa itu adalah doa yang ditulis seseorang untuk dirinya dan politisi yang tidak ikhlas.
- Tidak, itu merupakan peristiwa pingsan yang dialami Darman untuk pertama kalinya. 
5. Layanan publik dalam teks tersebut menggambarkan bahwa politisi-politisi di Indonesia memberikan layanan publik bukan karena mereka ikhlas dalam memberikan bantuan, tetapi agar mereka lebih terkenal dengan memberi segala macam bantuan. 
6. Bakti sosial yang seharusnya diberikan ialah seperti tempat pengungsian yang layak, sumbangan berupa makanan yang tidak mencantumkan nama produk, hiburan bagi pengungsi agar mereka tidak terlalu sedih akibat peristiwa yang telah menimpa mereka, serta memberikan kata-kata motivasi bagi mereka.  
7. 8) Darman pingsan setelah melihat ada tulisan: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas” yang menempel di dinding.
   3) Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir.
   5) Akan tetapi, Darman sial. Ia terpelosok ke selokan dan terseret oleh banjir.
   2) Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.
   1) Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir.
   6) Darman ditolong oleh regu penyelamat.
   4) Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.
   7) Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.

TUGAS 2 (HALAMAN 125 NOMOR 2-7)

2. Iya, dari teks tersebut dapat dibuktikan saat Azam menipu petugas dengan mengucapkan, “Oh…, maaf terjatuh”. 
3. -  Iya, ia mengatakan bahwa putung rokok itu terjatuh. Padahal ia sengaja menjatuhkan putung rokok itu.
- Tahu. Saat itu petugas mengatakan, “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?” 
4. Heran terhadap tindakan Azam yang mengambil putung rokok yang telah ia jatuhkan dan mengisapnya lagi. 
5. Menegurnya, menasehatinya, dan memberikan denda kepada Azam agar ia jera. 
6. Mengatakan apa yang sebenarnya terjadi tentang ketidaktahuan mengenai peraturan akan denda membuang sampah sembarangan. 
7. 4) Dengan santai Azam merokok dan membuang putung rokoknya begitu saja di sampingnya.
    6) Dengan spontan Azam mengambil putung rokoknya kembali, lalu diisap lagi sambil mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
    3) Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
    5) Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
    1) Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
    7) Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Lalu, ia pergi meninggalkan Azam.
    2) Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat.

 LANGKAH-LANGKAH MERINGKAS (MENGABSTRAKSI) TEKS YANG BAIK

1. Bacalah teks uraian asli sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan sudut pandang pengarang. Membaca dilakukan secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali agar dapat memahami isi bacaan secara utuh. 
2. Bacalah kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau paragraf. 
3. Dari hasil catatan, buatlah ringkasan dan susunlah kalimat-kalimat yang bertolak dari catatan dengan menggunakan bahasa sendiri. 
4. Baca kembali hasil ringkasan dan lakukan perbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang koheren. 
5. Tulis kembali hasil ringkasan berdasarkan hasil perbaikan dan pastikan bahwa ringkasan lebih pendek dari bacaan atau teks asli.

 RINGKASAN (ABSTRAKSI) TEKS “ANEKDOT HUKUM PERADILAN”


ANEKDOT HUKUM PERADILAN


       Dahulu kala di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi ia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi ia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun, kayu yang dibuat untuk jembatan itu tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati jatuh ke sungai beserta semua barang yang dibawa. Karena tidak terima akan kerugiannya, keluarga si tukang pedati melaporkan kejadian itu pada hakim untuk mengadukan si pembuat jembatan dan meminta uang ganti rugi.
       Permohonan dari keluarga si tukang pedati dikabulkan oleh hakim. Hakim memanggil si pembuat jembatan untuk diadili, tetapi si pembuat jembatan protes dan tidak terima, si pembuat jembatan menyalahkan tukang kayu. Hakim memanggil tukang kayu dan tukang kayu juga tidak terima atas tuduhan tersebut. Ia menyalahkan si penjual kayu. Dipanggillah si penjual kayu, tetapi penjual kayu malah menyalahkan pembantunya karena ia yang memilih kayu dengan kualitas buruk. Hakim memanggil pembantu, malangnya si pembantu tidak secerdas orang-orang yang telah dituduh sebelumnya sehingga ia tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan pada hakim. Akhirnya, pembantu tersebut dipenjara.
       Karena badan pembantu yang besar dan tinggi, penjara yang ia tempati tidak cukup. Selain itu, pembantu tersebut tidak mempunyai uang untuk disita sehingga hakim mengutus pengawal untuk mencari pembantu yang kurus, pendek, dan punya uang.
       Datanglah pengawal dengan pembantu yang kurus, pendek, dan punya uang seperti apa yang diinginkan hakim. Karena pembantu tersebut tidak cerdik, maka ia pun tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan hakim sehingga ia dimasukkan ke dalam penjara dan uang yang dimilikinya disita. Lalu hakim bertanya pada khalayak, “Saudara-saudara, bagaimana menurut pandangan kalian? Sudah adilkah peradilan ini?” Masyarakat serempak menjawab, “Adilllll !!!!!!!”
         

Selasa, 28 Januari 2014

tugas bahasa indonesia anekdot tanggal 29 januari 2014


LEMBAR AKTIVITAS SISWA

Tema                  : Humor dan Layanan Publik
Nama kelompok : Akhmad Puryanto   (3)
                              Hilmi Muhamad     (16)
                              Lita media aprillia  (19)
                              Steven irvando       (31)



Guru pembimbing : Bu budi













1.     Bagaimana karakteristik teks tersebut?
·        Karakteristik teks “Politisi Blusukan Banjir”
Tidak ada kongjungsi
Mengandung gaya bahasa sindiran
Terdapat tanda seru
Mengandung sindiran yang berupa pengandaian
Tidak terdapat dialog langsung
Inti isinya adalah
·        Karakteristik teks “Putung rokok”
Terdapat konjungsi
Bersifat humor
Tidak terdapat tanda seru
Terdapat dialog langsung
Tidak mengandung sindiran yang berupa pengandaian
Inti isi nya adalah

2.     Jawab pertanyaan di tugas 1 pada halaman 122-(nomor 2-7) dan tugas 2 pada halaman 124(nomor 2-7)
Teks 1
·        Melakukan blusukan dengan mereka menampilkan muka mereka di depan umum/cari muka,mereka pura-pura membantu korban banjir dengan memberi bingkisan kepada korban banjir. Para politisi memiliki hubungan yang sama dengan apa yang dilakukan Jokowi dan SBY,mereka memang melakukan tindakan membantu tetapi Jokowi dengan SBY dilandasi oleh ke ikhlasan hati nurani.
·        Sial baginya,dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air dan hanyut.
·        Karena Darman merasa tersinggung dengan doa yang tertulis di dindin:”Ya Allah,hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.”..tidak,itu lah pertama kali Darman pingsan.
·        Kualitas layanan publik di bidang sosial-politik sangat buruk,banyak kebohongan yang tidak di ketahui oleh masyarakat,dan banyak politisi yang munafik.
·        Para politis tidak perlu memberi banyak bantuan atau bingkisan,mereka cukup membantu dengan rasa hati yang ikhlas dan rasa hati yang benar-benar ingin berkorban.
·        5-2-4-7-3-6-8-1
Teks 2
·        Iya,karena
·        Iya benar,tidak. Karena setalah membuang putung rokok Azam mengambilnya kembali.
·        Petugas hanya terbelalak keheranan. Kemudian,ia pergi meninggalkan Azam
·        Berusaha menegur dan memberi sanksi yang tegas
·        Menerima teguran dengan baik dan tidak berusaha mengelabui petugas,dan kemudian meminta maaf.
·        5-7-3-1-4-2-6


3.     Menurut anda bagaimana langkah-langkah meringkas (mengabstraksi) teks yang baik?
·        Memahami isi atau gambaran umum sebuah teks
·        Memahami gambaran isi sub dalam teks
·        Melakukan pencatatan pada hal-hal yang di anggap penting
·        Mulai menulis dengan membuat daftar dari hasil catatan yang telah kita buat
·        Menggunakan kata tulis dan bahasa yang baik
4.     Buat ringkasan (abstraksi) teks “Anekdot Hukum Peradilan”!
Pada zaman dahulu ada seorang tukang pedati melewati jembatan yang baru dibangun,tetapi jatuh karena jembatan roboh,kemudian dia hanyut.
Tetapi dia tidak terima dan melapor ke hakim,kemudian hakim mengabulkan permohonan tukang pedati dan memanggil si pembuat jembatan,lalu pembuat jembatan mengelak dan menyalahkan si tukang kayu,setelah di panggil si tukang kayu juga membela diri dan menyalahkan si penjual kayu.
Si tukang kayu pun tidak terima dan menyalahkan kepada nya pembantunya,kemudian hakim memanggil pembantu si tukang kayu. Pembantu tersebut tidak bisa memberi alasan yang baik kepada hakim dan akhirknya pembantu di hukum oleh hakim. Akan tetapi pengawal melapor kepada sang hakim bahwa dia tidak bisa melaksanakan hukuman di karenakan badan pembantu terlalu besar daan tidak mempunyai uang. Sang hakim pun menjawab :”kalau begitu carilah pembantu yang kurus dan punya uang. Kemudian pembantu bertanya :”kenapa hamba di hukum?” ..jawab hakim :”karena kamu pendek,kurus,dan punya uang.” Setelah pembantu di masukan kedalam penjara.
Lalu hakim bertanya kepada masyarakat apaakah keputusan nya benar.dan masyarakat dengan serentak menjawab “adil.”