Aku bersekolah di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto.Aku memilih sekolah disini karena berbagai pertimbangan.SMA Negeri 2 terkenal dengan sekolah Adiwiyata,lulusan yang terbaik,prestasi yang melimpah dan masih banyak lagi.
Saat pertama masuk aku sangat senang karena sekolah ini mempunyai udara yang sejuk dan rindang.Apalagi kalau sudah duduk di depan kelas ku tepat dibawah payung,rasanya seperti berada di ruang yang ber-AC.
Tetapi,semuanya berubah dua minggu yang lalu.Saat aku akan pulang sekolah tiba-tiba secara mengejutkan datang beberapa pria menyeramkan yang membawa tali tambang,gergaji mesin dan alat tajam lainnya.Mereka akan menghabiskan sebagian daun diatas pohon dengan alat-alat yang mendebarkan jantung yang telah mereka bawa.
Aku bertanya dalam hati, "katanya SMA 2 Adiwiyata?Kok daun-daun yang tidak bersalah dipangkas hingga hampir habis?"
"Kalau sudah begini,apakah sekolah kita masih layak untuk disebut sekolah Adiwiyata" kembali aku bertanya.
Dan diperjalanan pulang aku berpikir,"Andai saja Pak Sugiono tau isi hatiku bahwa aku sedih dengan pemangkasan daun di beberapa pohon di sekolah".Tetapi,semua sudah terjadi dan daun-daun yang tidak bersalah tadi sudah dibung ke tempat yang tidak layak untuk kehidupannya.
Nama : Lita Media A
Kelas : X-IPA3
No : 19
Rabu, 02 April 2014
Alergi Omong kosong
Kelas : X ipa 3
No : 03
Di suatu pagi dikala matahari belum memancarkan sinarnya
sepenuhnya. Ku pergi untuk berlari pagi seperti biasa. Tak kusangka kali ini ku
temui banyak sampah berserakan di mana –mana. Aku heran tak biasanya tempat ini
begitu kotor. Di tempat lain akupun memumi hal yang sama. Malah makin
banyak sampah berserakan .
Aku pun bertanya pada diriku
sendiri “apa yang sebenarnya terjadi?”, “apa
ada truck sampah terpeleset?” ,“atau ada
rombongan monyet berlarian sambil meninggalkan sampah mereka?”.
Sesampai ku di di lapangan
olahraga tempat biasa ku berlatih. Semua pertanyaaan ku terjawab. Baru ku ingat ternyata kemarin itu ada salah
satu partai politik yang mengadakan kampanye terbuka “ ah pantas saja disini
banyak sampah, ternyata baru saja ada kampanye”, aku pun bertanya lagi pada
diriku sendiri “ apa partai tersebut peduli lingkungan? “ ,”apa partai tersebut
hanya akan mengumbar janji tentang lingkungan
tapi hanya omong belaka?” aku pun teringat temanku yang menghadiri kampanye
tersebut. Dia selalu bersin ketika para caleg mengumbar janji-janji mereka. Lalu
caleg tersebut bertanya pada temanku. Dan temanku pun berkata “maaf pak saya
alergi dengan bullshit/ omong kosong”. Caleg tersebut puntercengang dan terdiam
sejenak. Peserta kampanye pun ikut tertawa .dan Akhirnya celeg itu pun kembali
mengumbar janji mereka.
“ahh sudahlah, buat apa aku
memikirkan mereka yang tak peduli lingkungan”, “ kalo masih kampanye aja udah
ga peduli lingkungan buat apa aku mikir mereka” aku pun kembali melanjutkan lari
pagi ku yang sehat dan bebas polusi.
Nama: Soma k.a
Kelas: x ipa 3
No.abs: 30
MONOLOG DALAM TEKS ANEKDOT
Hari ini
aku membaca koran, isinya mengenai tentang banyaknya tawuran pelajar.Apa
sih………yang menyebabkan peristiwa itu
terjadi ?. Apa aku berperan dalam mengatasi tawuran pelajar ?
Ternyata
yang menyebabkan itu terjadi ialah kurangnya perhatian orang tua kepada
anaknya, tidak terdidiknya moral pelajar & mungkin terpengaruh oleh
lingkungan sekitar. Dalam isi koran tersebut juga menjelaskan kita sangat
berperan dalam mengatasi kejadian itu, dengan cara kita harus membekali diri
dengan iman & takwa. Bahayanya para pelajar menggunakan alat – alat keras
& tajam untuk menyerang, menurut saya alat-alat itu lebih baik diganti
dengan sayur-sayuran lumayan buat masak di rumah.
Intinya
hingga sampai saat ini tanggapan dari pemerintah kurang memuaskan, hal ini
dikarenakan langkah dan cara yang dilakukan kurang efektif.
Aku
berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak terdengar lagi
baik di media elektronik dan cetak.
Monolog Dalam Teks Anekdot
TERAWAT ATAU
TERCEMAR
Pada pagi itu saat waktuku luang,kusempatkan
diriku untuk memancing ikan.”Memancing ah.. sudah lama sekalii aku tidak
memancing”.Tetapi aku bingung dimana aku akan memancing,karena tempat biasanya
aku memancing sudah dijadikan pabrik besar dan limbahnya dibuang ke sungai
pula.
“Coba saja memancing di sungai desa
seberang ah”.Ternyata sungai desa seberang juga tak kalah kotornya dengan
sungai dekat rumahku”Sialan tuh pabrik,bagaimana bisa memancing kalau begini
kotornya,ikan-ikan lezat jadi gak mau lagi kesini”.Dengan perasaan kesal aku
tidak jadi memancing ikan.Tiba-tiba dari arah hulu sungai,ternyata sudak banyak
ikan yang sekarat gara-gara limbah pabrik.Aku pun merasa iba dengan ikan-ikan
tersebut”Pemilik pabrik pasti tak punya rasa kasihan,buktinya seenaknya saja
buang limbahnya,andai dia jadi ikan pastinya tidak akan kutolongi dia jika dia juga
seperti ini”.
Saat berjalan pulang lewat pematang sawah kulihat
sawah-sawah pun banyak sampah”Begini kok mau menghasilkan beras
berkulitas,pasti ini petaninya juga nggak berkualitas juga”aku menggerutu.Kini
sampah telah menjadi pemandangan,buktinya disana sampah,depan rumah sampah,di sungai
pun ada sampah”Dasar manusia memangnya
buang sampah pada tempatnya itu mengeluarkan tenaga yang cukup besar,Pemalas…”.Jika
mau diperlakukan baik oleh alam maka bersikaplah baik kepada alam”Serba repot
pokoknya,diberitahu pastinya yang terjadi adalah masuk lewat telinga kanan dan
keluar lewat telinga kiri,dan menganggap dirinya paling benar Dasar
Sombong”.Aku pun membayangkan jika kampungku in dirawat seperti dulu pastinya
akan sejuk sekali.
Nama :
Lukman Dwi Prabowo
Kelas :
X-IPA 3
No. :
20
Teks Anekdot Monolog: POLUSI UDARA
Pada
pagi hari aku berjalan-jalan berkeliling kota untuk menghilangkan kebosanan
habis ulangan tengah semester.
Kesenanganku
mulai hilang ketika di perjalan aku sempat batuk-batuk yang di sebabkan oleh
asap kendaraan.
Hati
kecilkupun mulai bertanya-tanya, apasih polusi udara itu sehingga dapat
berpengaruh besar pada pernafasan. Aku pun mulai teringat oleh kata-kata guruku
yang menjelaskan tentang polusi, polusi udara adalah asap yang disebabkan oleh
kendaraan bermotor (seperti sepeda motor, mobil, dan sebagainya) dan asap
pabrik industri. Ngomong tentang polusi mungkin orang indonesia sudah jago
membuat polusi udara, baik asap kendaraan bermotor ataupun asap pabrik. Saya
pun mulai heran mengapa orang enggak peka-peka sih masalah polusi??? Sudah jelas
polusi udara itu membuat banyak kerugian contohnya dapat menyebabkan sesak
nafas dan menyebabkan tumbuhan mati, jika hanya "mati suri" itu tak masalah. Aku pun memiliki saran mengapa tidak
sekalian seluruh makhluk hidup di bumi indonesia "dimatikan" semua agar indonesia
menjadi sepi, tenang, dan damai tidak ada orang "batuk-batuk" yang menyebabkan
terbangunnya orang-orang yang sedang tidur.
Tapi apa
dayaku aku tidak dapat menasehati semua orang satu persatu, seandainya aku
seperti seperti Doraemon yang punya alat alat canggih, pasti akan aku nasehati
orang-orang yang kurang mempedulikan polusi udara, tapi aku hanya dapat
berkhayal belaka.
Nama : Ilham Hamidy
Kelas : X IPA 3
No Absen : 18
BAB (Buang Air Besar) Di Sungai
Pada sore hari aku ingin pergi ke Pasar yang jaraknya tidak jauh dari
rumah. Ketika aku menuju pasar aku melewati sungai dengan tenang.
Ketenanganku mulai hilang ketika aku mencium aroma khas yang berasal
dari sungai dan warna airnya seperti susu coklat yang selalu kuminum.
Dan akupun mulai bertanya pada diriku sendiri, “mengapa sungai kok
baunya seperti ini dan berwarna seperti ini?” Apakah ini ulah orang yang tidak
bertanggung jawab? Aku mulai menyadari bahwa ini disebabkan oleh orang orang
yang tidak mempedulikan ekosistem sungai , yang membuang sampah seenaknya saja.
Aku juga melihat orang membuang hasil “tambangnya” seenaknya saja. Akupun juga
bingung kenapa warga kok ngga membuat ponten umum saja, agar hasil “tambangnya”
tidak mengalir bebas menemani para pencari nafkah di sungai. Apakah emang warga
sekitar sungai itu punya sifat yang sombong dengan membuang hasil “tambangnya”
sembarangan. Seandainya aku adalah Naruto yang bisa membuat 1000 bayangan pasti
akan kubuatkan 100 ponten umum agar
tidak BAB sembarang.
Tapi apalah daya aku hanyalah manusia biasa. Yang tidak bisa apa-apa,
yang hanya bisa berkhayal belaka. Akupun melanjutkan perjalanan menuju pasar.
Nama : Rachmad Ardy Prastyo
No : 25
Kelas : X IPA 3
Nama: hesti dwi rahayu
Kelas: X ipa 3
No:15
Di sore hari ,di tengah taman aku duduk-duduk dengan si manisku alias kucingku. Aku mulai berjalan menyusuri taman yang indah itu dihiasi dengan sampah-sampah yang berserakan tapi aku heran kenapa mereka sangat nyaman-nyaman saja tuh!!!
Sambil menikmati udara yang segar alias bau sampah aku berjalan mengelilingi taman itu. Ada sekelompok lelaki yang tampan-tampan dan begitu menarik hati!!:-) tapi sayang banget tampan-tampan kok bau busuk sihh???karna mereka nyaman-nyaman aja tuh dengan sampah-sampah di sekitar mereka.
Coba saja mereka membuang sampah pada tempatnya bukan di buang sembarangan di sekitar taman itu pasti akan lebih indah di pandang dari pada tampang cowok-cowok yang tampan itu.
Aku bertanya pada diriku sendiri, "apa aku sudah menjaga lingkungan ini??" Ehhh aku pikir-pikir lagi aku masih suka buang sampah dimana-mana hehehehehehh:-) !! Gitu kok ngomongin plus nyalahin orang wah wahhhhh gak intori alias (intropeksi diri sendri).
Jadi malu dengan kelakuanku sendiri heheheh!! Sudah capek jalan-jalan di taman sembari ngomongin orang aku pulang aj dech! Aku berjalan pulang dan merenungkan semuanya
Kelas: X ipa 3
No:15
Parfum Wangi Tamanku
Di sore hari ,di tengah taman aku duduk-duduk dengan si manisku alias kucingku. Aku mulai berjalan menyusuri taman yang indah itu dihiasi dengan sampah-sampah yang berserakan tapi aku heran kenapa mereka sangat nyaman-nyaman saja tuh!!!
Sambil menikmati udara yang segar alias bau sampah aku berjalan mengelilingi taman itu. Ada sekelompok lelaki yang tampan-tampan dan begitu menarik hati!!:-) tapi sayang banget tampan-tampan kok bau busuk sihh???karna mereka nyaman-nyaman aja tuh dengan sampah-sampah di sekitar mereka.
Coba saja mereka membuang sampah pada tempatnya bukan di buang sembarangan di sekitar taman itu pasti akan lebih indah di pandang dari pada tampang cowok-cowok yang tampan itu.
Aku bertanya pada diriku sendiri, "apa aku sudah menjaga lingkungan ini??" Ehhh aku pikir-pikir lagi aku masih suka buang sampah dimana-mana hehehehehehh:-) !! Gitu kok ngomongin plus nyalahin orang wah wahhhhh gak intori alias (intropeksi diri sendri).
Jadi malu dengan kelakuanku sendiri heheheh!! Sudah capek jalan-jalan di taman sembari ngomongin orang aku pulang aj dech! Aku berjalan pulang dan merenungkan semuanya
Langganan:
Postingan (Atom)