Nama :Ni’matul millah al maulidiyah
No.Absen :23
Kelas : X IPA 3
Sungaiku Istanaku
Pada
suatu hari,saya sedang berjalan-jalan pagi untuk menikmati udara sejuk di pagi
hari.Melewati pohon-pohon yang hijau.Menghirup oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida.
Tetapi kesenangan itu tidak bertahan lama
karena saya melihat tumpukan sampah seperti gunung dan sungai yang sangat kotor
bagaikan aliran coklat.
Saya merasa risih dengan keberadaan
sampah-sampah tersebut."Apakah masyarakat yang tinggal
di pinggiran sungai
tidak merasakan apa yang saya rasakan?.Saya yang tinggalnya tidak di pinggiran
sungai saja merasa risih!",ujarku dalam hati.
Apakah
mereka masih bisa berkaca? Dengan sungai yang penuh sampah? Apa bayangan mereka
bisa terlihat seperti model profesional dengan berkaca di sungai yang penuh dengan
sampah? Sehingga mereka membiarkanya!.
Apakah
saya adalah salah satu faktor penyebab terjadinya lingkungan kotor seperti itu?
Kurasa iya,saya sering membuang sampah sembarangan .Padahal rumah saya jauh
dari sungai.
Apakah saya harus membawa tong
sampah kemana-mana? Apakah ini perlu terjadi? Bila kita sadar akan lingkungan? Apa
pemerintah tidak lagi peduli?
Ah sudahlah buat apa aku memikirkanya,toh
semua orang juga tidak peduli.Apa tuhan harua menegur kami dulu agar kami sadar
diri? Sudahlah lebih baik aku melanjutkan jalan-jalan pagiku .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar