AKHMAD PURYANTO/XIPA3/03

 LAPORAN HASIL OBSERVASI 

IKAN LELE

NAMA  :  AKHMAD PURYANTO

NO        :   3

KELAS : X –IPA 3

                Ikan lele  atau bernama latin Clarias batrachus  merupakan suatu jenis ikan yang menjadi idola para penikmat kuliner di Indonesia. Selain rasanya yang enak harganya pun murah. Ikan lele biasa hidup di  lumpur, sungai,  atau sawah. Tetapi sekarang ikan lele sudah banyak dibudidayakan. Ikan lele memiliki organ – organ yang mempunyai fungsi khusus. Diantaranya  adalah kepala, kumis, kulit, insang, sirip dan ekoor.

Ikan lele memiliki kepala yang keras menulang di bagian atas dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, hal ini memudah kan ikan lele untuk melindungi diri  dari predatornya. Sehingga ikan lele dapat bertahan hidup.

Kumis ikan lele termasuk salah satu dari indera penglihatan lele. Karena lele tinggal di perairan yang gelap  atau berlumpur yang membuat mata lele kurang berfungsi sehingga digantikan oleh kumis. Kumis tersebut sangat peka terhadap rangsangan sehingga membuat ikan lele menjadi gesit.

Ikan lele juga memiliki kulit yang berlendir dan licin yang membuat ikan lele menjadi perenang yang handal.  Kulit licin ini sangat membantu lele apabila berada di perairan dangkal sehingga tidak mudah tertangkap predator.

Insang ikan lele  berbeda dari berbagai jenis ikan di dunia, karena insang ikan lele memiliki semacam rongga udara yang berfungsi sebagai alat pernafasan tambahan yang biasa disebut labirin. Labirin terdirin atas lipatan – lipatan yang penuh dengan kapiler darah.  Labirin sangat membantu ikan lele dalam bertahan hidup disaat musim kering dimana sungai mongering ikan lele dapat bertahan dengan bernafas menggunakan labirin.

Dibalik penampilan sirip ikan lele yang biasa saja menyimpan semacam senjata yaitu patil. Patil berbentuk semacam duri yang tersembunyi di sirip ikan lele. Patil lele ini beracun  dan apabila terkena manusia bisa menyebabkan panas dingin pada korbanya.